Close Up : Philip Seymour Hoffman

The late Philip Seymour Hoffman

“There’s a cycle, like life. Birth, excitement, growth, decay. Death”

Lancaster Dodd – The Master (2012)

Shock, itulah kata yang melukiskan perasaan saya kemarin pagi saat kedua teman yang tahu Philip Seymour Hoffman (PSH) adalah aktor favorit saya, mentioned  link berita kematian PSH. Sulit dipercaya, baru malam sebelumnya saya re-watch Before The Devil Know You’re Dead dan Doubt (beneran !). PSH baru 46 tahun, fakta bahwa kita tak bisa lagi melihat karyanya di tahun mendatang kecuali beberapa film yang sudah Ia selesaikan termasuk kedua sekuel The Hunger Games, sungguh kehilangan besar bagi dunia perfilman & pecinta film . PSH is the best actor of his generation, bahkan di awal karirnya dengan peran kecil tak seberapa, PSH selalu meninggalkan kesan di hati penonton.

Saya ingat betul pertama menonton PSH di Doubt beberapa tahun lalu, seminggu kemudian nonton Cold Mountain-nya Anthony Minghella. Saat film berakhir, ternyata nama PSH muncul di credit title , tapi sepanjang film saya tak menyadari PSH jadi siapa di Cold Mountain. Well, Ketika kita melihat seorang aktor yang kita kenal di sebuah film dan tidak menyadarinya. Maka itu berarti 2 hal; Pertama, I’m stupid, yes I was. Kedua, karena betapa versatile aktor tersebut menjadi karakter lain. Dan itulah ‘momen pertama’ kecintaan saya pada this great character actor- the late Philip Seymour Hoffman.

Bersamaan dengan minat menonton film-film Paul Thomas Anderson, secara tak langsung kembali mempertemukan saya dengan sosok PSH. Peran-peran kecil, tidak ‘showy’ tapi mampu membekas. Menonton film-filmnya sebelum Capote, saya sadar satu hal- betapa underrated PSH sebelum Ia menang Oscar tahun 2006. Capote merubah segalanya. Membuka mata pecinta film, hey, ada aktor bernama PSH. Dia kru gay gemuk di Boogie Nights, dia teman Jude Law yang menyebalkan di The Talented Mr. Ripley, dia lah si nyentrik Lester Bangs di Almost Famous. Sebuah perjalanan panjang mendapat ‘pengakuan’, walau tanpa daya tarik fisik khas Hollywood maupun star karisma, PSH melesat diantara yang terbaik- membuktikan sebuah bakat alami seorang ‘Aktor’. Sebagai tribut, mari kita flashback karir PSH dengan memilih 3 peran terbaiknya- menurut saya, tough call, anyway :

Phil Parma – Magnolia (1999)

Image

Ini adalah salah satu peran PSH di film Paul Thomas Anderson jauh sebelum keduanya ‘diakui’. PSH berperan sebagai Phil Parma-perawat pria baik hati yang merawat karakter Jason Robards yang sekarat karena kanker. Sebuah peran kecil diantara ensemble cast yang luar biasa. Dia tenang, bersahaja, & penuh ketulusan, PSH berhasil menjadi ‘hati’ dari film ini. Chemistry nya dengan Jason Robards begitu alami, belum lagi adegan konfrontasinya dengan Julianne Moore yang menggila, disitu PSH tetap mampu menjaga konsistensi karakternya. Namun scene terbaiknya, tentu di akhir *spoiler alert* ketika karakter Jason Robards meninggal. Phil menggulung tempat tidur yang telah kosong dan mulai menangis. Great !

Truman Capote – Capote (2005)

Image

Inilah peran breaktrough bagi karir panjang PSH. . PSH memerankan penulis legendaris Truman Capote. Penampilan mimikri yang tak sekedar ‘fisik semata’ karena pada dasarnya fisik asli mereka sangat berbeda. Tapi hal yang lebih penting, PSH membawa ‘jiwa’ Truman Capote dalam penampilannya. Gesture, vokal, cara berperilaku dan tentu kedalaman emosi yang Ia tunjukkan sebagai Capote yang bersimpati pada pembunuh sadis yang jadi ‘narasumber’ buku karyanya. Kinerja bravura yang begitu bernuansa,  salah satu performa biopic terbaik yang pernah ada. Sosok asli PSH- suara, gesture semua lenyap- hanya tersisa sosok Capote. PSH layak menyapu semua award Best Actor yang Ia dapat tahun itu, dan Oscar tentunya.

Andrew ‘Andy’ Hanson – Before The Devil Knows You’re Dead (2007)

Image

Bagi saya, inilah penampilan terbaik PSH, sebagai Andy Hanson – karyawan korup yang terjerat kecanduan heroin & menjadi dalang perampokan toko berlian milik kedua orang tuanya. Dalam karya terakhir Sidney Lumet ini, PSH menjadi sosok bermoral ambigu yang kemudian menjadi monster bagi dirinya sendiri. Salah satu keberanian PSH, Ia berani mengambil peran gelap yang tidak simpatik sama sekali. PSH tidak membuat Andy menjadi simpatik di mata penonton, tetapi Ia menunjukkan kepada penonton bahwa Andy tetap manusia biasa yang punya rasa sesal dan kesedihan. Lihatlah adegan ketika Andy hanya duduk menatap ibunya yang sekarat karena ‘rencana jahatnya’, PSH seolah menunjukkan Andy mungkin tidak akan pernah jadi a good person tapi dibalik jubah ketamakan dan manipulatifnya, Ia tetap seorang anak yang akan menangisi Ibunya. Sebuah peran yang sulit jika tak ditangani aktor yang tepat. Dan PSH nailed it. Sayangnya, film ini begitu di luar radar saat dirilis.

__________________________________________________________________________________

Memilih mana penampilan terbaik PSH bukanlah hal yang mudah. Saya sendiri masih bingung mana yang lebih layak ditaruh di posisi ke-3, Phil Parma (Magnolia) atau Lancaster Dodd (The Master) karena antara 1 karakter yang PSH mainkan akan selalu sangat berbeda dengan karakter lainnya. Yang menarik, PSH termasuk sangat jarang merubah penampilan fisiknya. Ia hampir selalu tampak sama physically di tiap film- tetapi Kita tetap tak pernah melihat sosok yang sama. Karena dia ‘menjadi karakter’ bukan penampilan luar semata. Bahkan di film seperti Mission Impossible 3 pun, PSH tak pernah kehilangan ‘daya magisnya’.

Now, ‘The Master’  is gone,  his talent will be missed. 

RIP, Master…


So, What are your favorite or your best PSH performance?

15 thoughts on “Close Up : Philip Seymour Hoffman

  1. lazione budy February 4, 2014 / 12:55 am

    RIP
    kok bisa bareng posting Phil Hoffman
    😀

    • Nugros C February 4, 2014 / 11:05 pm

      lama ga blogging, tau PSH passed away…
      segera login deh 🙂

      Such a great actor…

      • lazione budy February 5, 2014 / 8:42 pm

        Hiks, bener-bener mengejutkan yak

  2. Daniel February 4, 2014 / 2:40 am

    Top 3 saya itu The Master, Doubt, S, New York. RIP. 😦

    • Nugros C February 4, 2014 / 11:07 pm

      Lancaster Dodd..another great !
      how devastating we are.. 😦

  3. Akbar Saputra February 4, 2014 / 7:23 am

    Kemarin pagi saat tahu berita kematian PSH, gw benar2 merasa sedih (apalagi setelah tahu penyebab kematiannya). Dan akhirnya teringat semua desperation yg ia sampaikan di Synecdoche New York. Benar-benar sebuah kehilangan yg mendalam bagi Hollywood. He is The Master, he always is.

    • Nugros C February 4, 2014 / 11:12 pm

      Iya Bar, tragis..
      Ane selalu yakin, kalau ada aktor yang akan segera menyandang 2-time Oscar winner soon or later adalah PSH,
      but now… 😦

  4. zerosumo February 6, 2014 / 10:29 pm

    Gw pertama nonton film dia sih di Capote, tapi pas gw nonton dulu banget jaman abg, gak ngerti sama sekali, haha, sampai akhirnya di scent of a woman liat dia jadi aktor pendukung, ternyata doski emang berbakat dari bocah, patut diapresiasi lah karyanya diluar kebiasaan ngobatnya yang kacau…

  5. indrwrtzk February 18, 2014 / 10:40 pm

    2014 ini tahun amsyong emang. Pertama Peter o’Toole, Lou Reed terus Seymour-Hoffman, yah yah yang penting ga Al-Pacino aja hehehe…

    bro wrtzkwood.wordpress.com pindah ke kultflick.wordpress.com, tolong URL di tempatmu diupdate juga ya, thanks 🙂

    • Nugros C September 13, 2015 / 1:02 am

      Ya, 2014 banyak banget kehilangan aktor & aktris besar.
      Sip, link added bro (baru balik ngeBlog juga ane). 🙂

  6. destini February 20, 2014 / 11:07 am

    R.I.P untuk Seymour Hoffman.
    aku kurang tahu filmnya kecuali perannya sebagai Plutarch Heavensbee di Hunger Games: Catching Fire. perasaan baru kemarin aku tuntas baca Mockingjay dan membayangkan akting Seymour Hoffman di serial hunger games selanjutnya. Dan sepertinya itu menjadi filmnya terakhir ya.
    selamat beristirahat panjang, PSH.

    • Nugros C September 13, 2015 / 1:10 am

      Mesti liat performances dia di film lain. Selalu memorable, seberapa banyak pun porsinya.
      Ya, setelah Mockingjay part II tahun ini sudah tak ada lagi karyanya.
      😦

  7. keziarhh February 27, 2014 / 5:39 pm

    Such a shame, he’s a damn talented actor 😦

  8. meta fitrin harisno (@metmovies) April 6, 2014 / 10:37 pm

    Ikut berduka untuk PSH. Meski saya bukan penggemar beratnya, but still he is a great actor and a big loss for us.

    Untuk ketiga film/peran terbaiknya, menurut saya:

    1) Truman Capote in “Capote”
    2) Andy Hanson in “Before the Devil Knows You’re Dead”
    3) Father Brendan Flynn in “Doubt”

Leave a comment